ibadah haji
Memuat seputar ibadah haji, perlu diketahui BLOG ini diambil dari beberapa web site untuk memudahkan pengumpulan data Informasi data seputar haji
Selasa, 20 Januari 2009
Persiapan dan Perlengkapan Ibadah Haji
dari mental, spiritual sampai material. Persiapan ini akan sangat berpengaruh
kepada kenyamanan dan ketenangan beribadah haji guna memperoleh kualitas
(derajat) haji yang mabrur dan makbul. Persiapan ini di antaranya meliputi:
A. Persiapan Mental, Spiritual, dan Material
Persiapkanlah mental dan spiritual Anda dengan keikhlasan dan kepasrahan yang
tinggi kepada Allah, serta bertaubatlah kepada-Nya dengan memperbanyak zikir
memohon petunjuk dan bimbingan-Nya. Sebelum berangkat, selesaikan
masalah-masalah yang berkenaan dengan tanggung jawab dengan keluarga dan
pekerjaan, bahkan utang piutang. Banyaklah bersilaturahim dengan sanak saudara, kawan, dan masyarakat dengan mohon maaf dan doa restu agar dilancarkan selama dalam perjalanan dan pelaksanaan ibadah haji nanti.
Pelajarilah Sejarah Islam, terlebih yang berkenaan dengan ibadah haji, agar
dalam melaksanakannya Anda dapat lebih memahami, menghayati, dan menjalankannya dengan lebih Ikhlas, insya Allah. Selain itu, Anda juga perlu mempelajari tata cara shalat jenazah, karena hampir setiap waktu shalat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi diiringi shalat jenazah. Untuk itu, bagi Anda yang belum mengetahui dan hafal tata cara shalat jenazah, dianjurkan mempelajari dan menghafalkannya sebelum berangkat ke Tanah Suci.
Sebaiknya Anda juga memperbanyak membaca bacaan dan doa-doa mengenai ibadah haji untuk menambah wawasan, juga banyak bertanya kepada sanak saudara atau kerabat yang telah berhaji dan berpengalaman sehingga Anda mendapatkan informasi yang jelas dan menambah kekuatan niat haji hanya semata-mata karena Allah SWT.
Untuk persiapan material, siapkan bekal secukupnya selama dalam perjalanan.
Bawalah mata uang Real yang sudah Anda tukarkan di tanah air. Tidak usah semua uang Anda tukarkan, paling tidak Anda membawa uang pecahan yang cukup untuk biaya sehari-hari di tanah Suci nanti, dan tentunya bekal untuk keluarga yang ditinggalkan, yang kesemuanya itu sudah Anda pikirkan dan persiapkan jauh-jauh hari.
Diperbolehkan melaksanakan walimatussafar atau syukuran haji dengan maksud
bersilaturahim dengan mendatangkan sanak keluarga, kerabat, dan tetangga
sebagai pengganti berpamitan sebelum keberangkatan haji.
B. Mempersiapan Perlengkapan Haji
Bawalah barang dan perlengkapan yang sesuai kebutuhan Anda, dan jangan sampai membawa barang yang nantinya tidak Anda butuhkan karena selain merepotkan Anda sendiri juga akan merepotkan orang lain. Ingat, perjalanan haji berbeda dengan
perjalanan untuk berwisata. Berikut perlengkapan umum yang harus dibawa:
koper;
tas kecil/ransel yang dipergunakan selama ibadah haji;
kantong PPH;
mantel/jaket, pasmina, syal, termal underwear (sesuai keperluan);
baju muslimah berwarna putih (3 stel) dan yang berwarna bebas (5-6 stel);
sarung, baju koko, kopiah untuk shalat, dan pakaian sehari-hari (laki-laki)
bawalah 3-5 stel;
pakaian dalam 7-10 set;
pakaian t dur 3 stel;
mukena 3 stel dan bergo panjang menutup dada 5 stel;
handuk 2 buah;
kaus kak 8 pasang;
perlengkapan mandi;
Memaknai Ibadah haji
Oleh Ustadz Arief Taufik, Lc.
"Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata (diantaranya) makam Ibrahim, barang siapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia, mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengedakan perjalanan ke Baitullah, Barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah maha kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam". (Ali-Imran:97)
Ibadah haji merupakan suatu kewajiban bagi umat Islam yang sudah sanggup untuk melaksanakannya, baik itu secara jasmani maupun secara rohani, sanggup disini menunjukkan kepada kesanggupan untuk menyediakan bekal selama diperjalanan sampai pulang ke negrinya kembali. Begitu juga sanggup di sini berarti mempunyai harta untuk keluarga yang dtinggalkannya selama melaksanakan ibadah haji. Seorang fakir yang tidak mempunyai harta untuk menghidupi diri dan kelurganya maka tidaklah wajib baginya melaksanakan ibadah haji. Dan begitu juga ketika seseorang memiliki harta yang cukup untuk perbekalan tetapi tidak ada kendaraan untuk pergi melaksanakan ibadah haji karena tempatnya yang jauh dan tidak bisa ditempuh dengan berjalan kaki maka tidaklah wajib baginya ibadah haji. Begitu juga walaupun ada kendaraan akan tetapi perjalanannya tidak aman atau akan mendapatkan berbagai macam bahaya maka tidaklah juga wajib baginya untuk melaksanakan ibadah haji, karena semua yang kita sebutkan diatas tersebut diketegorikan kepada tidak sanggup.
Haji merupakan salah satu rukun Islam. Islam sangat menganjurkan kepada pemeluknya untuk melaksanakan ibadah haji tersebut. Rasulullah SAW dalam haditsnya memotivasi kita untuk melaksanakannya:" Barang siapa yang melaksanakan ibadah haji, kemudian tidak berkata kotor dan tidak berbuat kefasikan, akan dibersihkan dosa-dosanya, sebagaimana waktu ia baru dilahirkan oleh ibunya.
Dalam hadits lain Rasulullah berkata: Haji mabrur tidaklah ada balasannya kecuali sorga.
Begitu pentingnya ibadah haji ini, Rasulullah sangat menganjurkan ibadah ini dengan mengumpamakan bagi seorang yang sudah melaksanakan ibadah haji akan suci sebagaimana seorang bayi yang baru dilahirkan ke muka bumi, begitu juga bagi orang yang melaksanakan ibadah haji dan ia memperoleh haji yang mabrur, maka dia akan mendapat balasan surga, sebagaimana yang dijelaskan hadits yang kita bacakan tadi.
Allah juga berfirman dalam surat Al Baqarah 197:" (Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barang siapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan Haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa dan bertaqwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal. (QS. 2:197).
Firman Allah ini menegaskan kepada kita bahwa ketika kita sudah berazzam (menetapkan niat ) untuk melaksanakan ibadah haji, hendaklah dia mempersiapkan dirinya dengan sebaik-baiknya. Persiapan itu adalah tidak berkata kotor, berbuat fasik dan berbantah-bantahan ketika melaksanakan ibadah haji. Karena ibadah haji merupukan ibadah yang sangat mulia, Allah mengisyaratkan untuk benar-benar membersihkan dirinya dari sifat-sifat, tingkah laku dan akhlaq yang tercela. Hal ini adalah sarana untuk mendapatkan haji yang mabrur yang sudah di janjikan Allah Swt.
Pada akhir ayat ini sangat jelas di terangkan bahwa sebaik-baik bekal untuk melaksanakan ibadah haji adalah Taqwa. Persiapan menjelang ibadah haji adalalh dengan meningkatkan ketakwaan kepada Allah. Melakukan amalan-amalan wajib dan sunnah untuk mendekatkan diri kepada Allah. Artinya seseorang yang akan melaksanakan ibadah haji sudah tergambar kebersihan dirinya sebelum melaksanakan ibadah haji tersebut. Berbeda dari yang banyak di pahami orang bahwa kebersihan diri didapatkan setelah melaksanakan ibadah haji. Banyak orang beranggapan bahwa setelah haji dia akan lebih taat kepada Allah. Ketahuilah bahwa setiap perbuatan atau ibadah yang kita lakukan, sukses atau tidaknya banyak tergantung kepada persiapan dan perbekalan yang sudah di siapkan. Karena itu bagi seseorang yang akan melaksanakan ibadah haji hendaklan mengevaluasi diri. Memuhasabah diri sudahkan bekal taqwa tertanam di dalam dirinya?. Sehingga dengan perbekalan taqwa yang kuat kita bisa meraih haji yang mabrur.
Berapa banyak orang yang melaksanakan ibadah haji, tetapi hanya mendapatkan capek dan lelah saja. Berapa banyak orang yang sebelum dan sesudah melaksanakan ibadah haji tidak terlihat pada dirinya pengaruh ibadah haji tersebut. Dan berapa banyak juga kita melihat orang yang melaksanakan ibadah haji hanya untuk mendapatkan gelar di panggil sebagai seorang haji. Dan banyak juga kita melihat banyak orang yang bisa melakukan perubahan-perubahan positif dalam kehidupannya. Hanya Allah yang Maha Tahu siapa di antara hambanya yang akan mendapatkan haji yang mabrur. Hanya Allah yang tahu siapa yang benar-benar bisa meresapi makna ibadah haji. Disini kita akan coba merenungi sedikit hikmah dari perjalanan ibadah haji tersebut.Banyak makna-makna yang tersirat dalam pelaksanaan Ibadah haji, diantara rukun-rukun ibadah haji sebagai berikut:
Ihram dari Miqat mengajarkan kita suatu kedisiplinan dalam menjalankan perintah Allah Swt, ketika melakukan ihram melampaui miqat maka seseorang akan dikenakan dam, begitu ibadah haji mengajarkan kepada seorang muslim untuk disiplin dan taat kepada aturan Allah. Dengan memakai pakaian Ihram yang tidak berjahit dan berwarna putih mengajarkan kita kepada persamaan derajat, ketika seorang memakai pakaian ihram tidak terlihat siapa penguasa dan siapa rakyat biasa, dengan pakaian ihram kita diajarkan suatu sikap kebersamaan, hanya ketaqwaan kepada Allah sajalah yang membedakan kita.
Thawaf mengelilingi ka`bah sebanyak tujuh kali,Thawaf ini diumpamakan seperti shalat, Rasulullah Saw bersabda:"Thawaf mengelilingi ka`bah adalah seperti sholat akan tetapi kamu boleh berbicara didalamnya,dan barang siapa yang berbicara maka hendaklah membicarakan hal yang baik-baik".
Sa`i yaitu berlari-lari kecil antara bukit safa dan marwa semata-mata untuk melakukan Ibadah kepada Allah, mengingatkan kita pengorbanan seorang ibu terhadap anaknya yang sedang kehausan, yaitu Siti Hajar dengan anaknya Ismail.
Wukuf di Arafah, mengajarkan kita makna kebersamaan dan mengingatkan kita akan hari kiamat dimana manusia di kumpulkan di padang mahsyar untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya di dunia, dengan melakukan wukuf di arafah para hujjaj merasakan bahwa hari berkumpul di padang mahsyar itu pasti ada, dan setiap kita akan di minta pertanggungjawabannya.Wukuf di arafah merupakan rukun yang terpenting dalam ibadah haji, sehingga Rasulullah mengatakan "alhajju arafah". Haji itu adalah arafah.
Kemudian setelah wukuf di arafah para hujjaj bermalam di muzdalifah kemudian di mina, para jamaah haji melakukan jumaraat, yaitu melemparkan batu kerikil sebanyak tujuh buah ke masing-masing tempat jumaraat, ini memberikan makna bahwa kita senantiasa berjuang untuk melawan syetan yang senantiasa mengganggu manusia.Ibadah haji merupakan muktamar besar umat Islam di dunia, umat Islam dari seluruh penjuru dunia datang untuk sama-sama mendekatkan diri kepada Allah, suatu ibadah yang tidak di miliki oleh agama lain, hal ini tentunya akan mempererat persatuan dan kesatuan ummat dan akan terjalin ukhuwwah islamiyah yang menyeluruh bagi umat manusia dari seluruh penjuru dunia. Ibadah haji mengajarkan kita sikap thawadhu`, karena setiap kita meninggalkan embel-embel duniawi, kita meninggalkan pangkat dan jabatan serta status sosial kita di masyarakat, tidak ada perbedaan antara seorang gubernur dengan rakyat biasa, tidak ada perbedaan antara orang kaya dan si miskin semua sama, sama-sama memakai baju ihram yang berwarna putih, sama-sama berkumpul di arafah, tidak ada yang meninggikan mereka melainkan derajat ketaqwaan mereka di sisi Allah.
Kemudian bagi kita yang tidak melakukan Ibadah haji disunatkan untuk melakukan puasa Arafah, Sabda Rasulullah:
قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : "صوم يوم عرفة يكفر ذنوب سنتين, ماضية و مستقبلة....."
Artinya : "Rasulullah Saw bersabda, puasa pada hari arafah akan menghapuskan dosa dua tahun setahun yang sudah berlalu dan setahun yang akan datang.", begitu pentingnya puasa di hari arafah ini bagi kita yang tidak melakukan ibadah haji, maka janganlah sampai hari arafah tersebut berlalu begitu saja di hadapan kita.
Kemudian kita dianjurkan untuk banyak melakukan amal sholeh pada sepuluh hari awal bulan dzulhijjah, sebagaimana sabda rasulullah Saw:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :"ما من أيام العمل الصالح فيها أحب الى الله من هذه الأيام"
Artinya :"Rasulullah Saw bersabda:"tidak ada hari-hari yang amal sholeh dilakukan padanya lebih di cintai oleh Allah selain dari hari-hari ini (yaitu sepuluh hari di bulan dzulhijjah", karena itu ketika memasuki bulan dzulhijjah ini kita dianjurkan untuk memperbanyak ibadah-ibadah dan senantiasa melakukan amal-amal sholeh. Karena Allah akan lebih mencintai orang-orang yang melakukannya pada sepuluh awal bulan dzulhijjah. Semoga bagi kita yang sudah berazzam untuk melaksanakan ibadah haji bisa mempersiapkan bekal taqwa dengan sebaik-baiknya. Sehingga mendapatkan haji yang mabrur. Wallahu A`lam
Tips Naik Pesawat Saat Berangkat Ibadah Haji
Berangkat ke Tanah Suci sering menjadi pengalaman pertama bagi calon jamaah haji. Pengalaman pertama ke luar negeri, pengalaman pertama lama meninggalkan keluarga, bahkan pengalaman pertama naik pesawat terbang.
Perjalanan dengan pesawat ke Tanah Suci membutuhkan waktu cukup lama. Jika lancar, sekitar sembilan jam dari Jakarta. Untuk jamaah gelombang pertama, tak semua penerbangan langsung ke Madinah. Jamaah dari embarkasi Jakarta dan Medan akan langsung mendarat di bandara Amir Muhammad bin Abdul Azis (AMAA) Madinah. Sedangkan embarkasi lainnya akan mendarat di bandara King Abdul Azis (KAA) Jeddah, lalu melanjutkan perjalanan darat yang ditempuh dalam waktu 4-5 jam. Untuk gelombang kedua, semua mendarat di KAA, kemudian menuju Makkah.
Pesawat yang digunakan untuk penerbangan haji adalah pesawat berbadan lebar. Mulai dari A330 yang berkapasitas 325 kursi hingga B747 yang berkapasitas 455 kursi. Sebagian jamaah diangkut oleh Garuda sebagian lain oleh Saudi Airlines. Semua penerbangan dengan Saudi Airlines untuk gelombang pertama akan langsung mendarat di Madinah. Sebagian pesawat ada juga yang transit di Abu Dhabi atau Dubai. Disini pesawat transit selama beberapa jam untuk mengisi bahan bakar. Sejumlah jamaah ONH Plus bahkan harus menginap semalam di Dubai, baik berangkat maupun pulangnya.
Sebelum berangkat jamaah hendaknya sudah tahu dimana pesawat akan mendarat atau transit. Bagi jamaah gelombang kedua, atau ONH Plus yang langsung menuju Makkah, kain ihram wajib dimasukkan ke dalam tas tentengan. Jangan masukkan ke dalam koper besar karena ihram sudah harus dipakai ketika pesawat melewati miqat (sekitar Yalamlam). Biasanya satu jam sebelum sampai batas miqat awak pesawat mengumumkan agar calon jamaah haji mempersiapkan diri untuk berihram.
Banyak pula jamaah haji gelombang kedua sudah memakai kain ihramnya saat masih berada di bandara embarkasi. Ini baik dilakukan untuk menghindari kesulitan berganti pakaian di atas pesawat nanti. Bagi jamaah yang transit, kain ihram bisa dipakai dari hotel bila menginap, atau di bandara bila tak menginap. Namun ada pula jamaah yang baru memakai pakaian ihramnya setelah mendarat di bandara KAA Jeddah. Untuk jamaah gelombang pertama, atau ONH Plus yang ke Madinah dulu, pakaian ihram cukup disimpan di koper besar, karena belum akan dipakai di perjalanan.
Jamaah yang kurang sehat, atau menderita sakit tertentu dianjurkan untuk melapor pada dokter rombongan. Bagi jamaah yang dalam keadaan flu atau pilek sebaiknya banyak mengunyah permen saat mengudara atau pun mendarat. Keluhan yang sering dialami jamaah yang sedang flu adalah rasa sakit yang sangat di kepala dan telinga. Pendengaran pun jadi terganggu. Sebelum berangkat jamaah juga perlu mempelajari tata cara tayamum. Jumlah toilet di pesawat terbatas, sementara pesawat penuh dengan jamaah. Persediaan air pun terbatas, tak mungkin jika semua ingin berwudhu dengan air. Jika menggunakan toilet pintu dibuka dari luar dengan cara mendorong. Sedangkan dari dalam dibuka dengan cara menarik.
Mengunci pintu dilakukan dengan cara menggeser kunci ke arah kiri. Untuk menggunakan air dingin tekan keran air bertanda warna biru. Sedangkan keran warna merah untuk air panas. Untuk menyiram kotoran di lobang kloset lakukan dengan menekan tombol bertanda flush. Untuk membuang air dari bejana penampungan air kotor tekan tombol di antara dua keran. Kertas tissue yang tersedia untuk membersikan sisa kotoran di anggota badan. Buang tissue di tempat yang telah disediakan. Waktu yang panjang di pesawat bisa digunakan untuk beristirahat, memantapkan tata cara ibadah haji atau memperbanyak zikir. Jika pegal jamaah bisa melakukan senam kecil dengan jalan melepas sandal lalu memutar-mutar kaki ke kiri, kanan, atas, dan bawah. Gerakan yang sama juga bisa dilakukan terhadap tangan dan kepala.
Terbang sekian jauh dan lama tentu menimbulkan kesulitan, terutama bagi yang belum pernah naik pesawat. Sebaiknya jamaah tak perlu sungkan-sungkan untuk meminta tolong atau bertanya kepada awak kabin jika menemui kesulitan. Sejumlah penerbangan terutama Garuda menyediakan pramugari yang bisa berbahasa daerah sesuai dengan asal jamaah. Dengan begitu jamaah yang tak bisa berbahasa Indonesia tetap bisa berkomunikasi. Sumber : Republika
Jenis-jenis Haji
Haji Tamattu' |
Yaitu memakai ihram dari mikat dengan niat umrah pada musim haji, setelah tahallul, memakai ihram lagi dengan niat haji pada hari Tarawiah (8 Zulhijah). Bagi yang melaksanakan haji tamattu diwajibkan membayar dam. |
Haji Qiran |
Memakai ihram dengan niat umrah dan haji sekaligus, sampai selesai melontar jumrah Aqabah dan diikuti dengan bercukur atau memotong rambut tanpa tahallul setelah selesai umrah. Bagi yang melaksanakan haji Qiran diwajibkan membayar dam. |
Haji Ifrad |
Yaitu memakai ihram dari mikat dengan niat haji saja, kemudian tetap dalam keadaan ihram sampai selesai haji (hari raya kurban). Yang melaksanakan haji ifrad tidak diharuskan membayar dam. |
Umrah disebut Hajjul Ashghar (Haji Kecil), Kata ini berasal dari kata i`timaar (kata berimbuhan). Cara melaksanakannya; Orang yang hendak umrah melakukan ihram dari mikat, kemudian melaksanakan tawaf qudum, lalu sai dan tahallul dengan mencukur atau menggunting rambut.
Masjidilharam |
وإذ يرفع إبراهيم القواعد من البيت وإسماعيل ربنا تقبل منا إنك أنت السميع العليم
Dengan demikian, Nabi Ibrahim telah membangun mesjid yang paling mulia di atas bagian tanah yang paling mulia. Allah telah mengkhususkan Masjidilharam sebagai salah satu mesjid yang tidak ada perjalanan yang harus dipersiapkan kecuali kepadanya dan kepada Mesjid Nabawi dan Masjidilaksa. Sebagaimana Allah juga melipatgandakan pahala salat di Masjidilharam seratus ribu kali lipat dari salat di mesjid-mesjid biasa.
أعوذ بالله العظيم وبوجهه الكريم، وسلطانه القديم، من الشيطان الرجيم الحمد لله، بسم الله اللهم صل على محمد رب اغفرلى ذنوبي، وافتح لى أبواب رحمتك
Kakbah |
Etika memasuki Kakbah: Mandi, bersuci, tidak berdesak-desakan, menghadirkan rasa khusyu dan rasa rendah diri di dalam hati sedang matanya menangis, tidak mengarahkan pandangan ke atap Kakbah sebagai ungkapan rasa hormat atas kebesaran Allah swt., selalu berzikir kepada Allah.
Diriwayatkan dari Aisyah ra., dia berkata, "Sungguh aneh bagi seorang muslim, jika memasuki Kakbah mengarahkan pandangannya ke arah atap. Seyogyanya dia tinggalkan yang demikian sebagai ungkapan rasa hormat atas kebesaran Allah."
Rasulullah saw. pernah memasuki Kakbah sedang pandangannya selalu ke arah tempat sujud sampai keluar.
Pahala memasuki Kakbah:
Rasulullah saw. bersabda, "Barang siapa yang memasuki Kakbah lalu salat di dalamnya berarti dia telah memasuki kebaikan dan keluar dari kejelekan, dan segala dosanya telah diampuni." Dan dalam ungkapan lain, "dia keluar dalam keadaan bersih dari osa."
Ibnu Umar berkata tentang etika masuk Kakbah, "Masuk ke dalam kebaikan dan keluar dari kejelekan."
Atha' juga berkata, "Salat di dalam Kakbah dua rakaat lebih saya sukai
dari pada salat di Masjidilharam."
Dari Yahya bin Ju`dah bin Hubairah, tentang firman Allah Taala:
Al Hafiz, Abu Thahir As Salafi pernah membaca beberapa bait syair karyanya sendiri ketika dia memasuki Kakbah:
Apakah setelah masuk ke dalam Kakbah Allah akan menjamin | |
Apakah kejelekan dan kesalahan masih tetap bertumpuk | |
Tentunya akan diampuni bahkan seluruhnya akan dimaafkan | |
Semuanya akan kembali dalam keadaan gembira dan aman |
Keutamaan memandang Kakbah:
Ibnu Abbas ra. berkata, "Memandang Kakbah mensucikan iman." Hamad bin Abi Salamah berkata, "Orang yang memandang ke arah Kakbah seperti orang yang bersusah payah dalam melaksanakan ibadah lainnya."
Mujahid berkata, "Memandang Kakbah adalah ibadah."
Atha barkata, "Memandang Baitullah (Kakbah) adalah ibadah."
Said bin Musayyab berkata, "Barang siapa yang memandang Kakbah dengan penuh keimanan dan keyakinan, akan keluar dari segala kesalahan-kesalahannya laksana baru dilahirkan oleh ibunya."
Zikir dan Doa
Ada riwayat yang menyebutkan bahwa berdoa ketika memandang Kakbah adalah mustajab, di antara doa-doa yang terdapat dalam hadis-hadis:
اللهم زد هذا البيت تشريفا وتعظيما وتكريما ومهابة، وزد من شرفه وكرمه ممن حجه أو اعتمره تشريفا وتعظيما وبرا
lalu mengucapkan:
اللهم أنْت السلام، ومنك السلام، حينا ربنا بالسلام
اللهم إن هذا الحرم والبلد بلدك والأمن أمنك، والعبد عبدك، جئتك من بلاد بعيدة، بذنوب كثيرة وأعمال سيئة، أسألك مسألة المضطرين إليك، المشفقين من عذابك، أن تستقبلني بمحض عفوك، وأن تدخلني فسيح جنتك، اللهم هذا حرمك وحرم رسولك، فحرم لحمي ودمي وعظمي على النار، اللهم آمني من عذابك يوم تبعث عبادك
Multazam |
اللهم لك الحمد حمدا يوافي نعمك، ويكافئ مزيدك، أحمدك بجميع محامدك، ما علمت منها وما لم أعلم على جميع نعمك ما علمت منها وما لم أعلم وعلى كل حال.
اللهم صل وسلم على محمد وعلى آل محمد، اللهم أعذني من الشيطان الرجيم، وأعذني من كل سوء، وقنعني بما رزقتني وبارك لي فيه
اللهم اجعلني من أكرم وفدك عليك، وألزمني سبل الاستقامة حتى ألقاك يا رب العالمين
Hajar Aswad |
DOA KETIKA MENCIUM HAJAR ASWAD
بسم الله والله أكبر، اللهم إيمانا بك، وتصديقا بكتابك، ووفاء بعهدك واتباعا لسنة نبيك صلى الله عليه وسلم
* Disunahkan mengulang-ulang bacaan doa ini ketika sejajar dengan hajar aswad pada setiap putaran tawaf.
Makam Ibrahim |
Rasulullah saw. bersabda, "Sudut dan Makam Ibrahim adalah dua batu akik yang diturunkan dari surga yang cahayanya telah diredupkan oleh Allah swt. Seandainya tidak, niscaya cahayanya akan menyinari seluruh penjuru dunia dari Timur sampai ke Barat."
Diriwayatkan oleh Ibnu Umar ra. ia berkata, "Sesungguhnya sudut dan Makam Ibrahim adalah batu akik yang diturunkan dari surga, seandainya bukan karena disentuh oleh dosa-dosa dan kesalahan anak cucu Adam, niscaya akan menyinari seluruh penjuru dunia dari Timur sampai Barat."
1. | Disunahkan membaca firman Allah Taala: Artinya, "Jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat salat. " |
2. | Disunahkan salat dua rakaat, pada rakaat pertama membaca surat Al Fatihah dan Al Kafirun, sedang pada rakaat kedua membaca surat Al Fatihah dan Al Ikhlash. |
3. | Membaca doa: اللهم أنا عبدك وابن عبدك، أتيتك بذنوب كبيرة، وأعمال سيئة وهذا مقام العائذ بك من النار فاغفر لي إنك أنت الغفور الرحيم |
Hijir |
Doa di Hijir
يا رب آتيتك من شقة بعيدة مؤملا معروفك، فأنلني معروفا من معروفك تغنيني به عن معروف سواك يا معروفا بالمعروف
Zamzam |
Rasulullah saw. bersabda tentang air Zamzam, "Dia adalah makanan yang lezat dan obat yang mujarab."
1. | Dari Ibnu Abbas ra. dia berkata, Rasulullah saw. bersabda," Khasiat air Zamzam sesuai dengan niat orang yang meminumnya." | ||||||||||||||
2. | Ibnu Abbas ra. berkata, bahwa Rasulullah saw. bersabda,"Air yang terbaik di atas bumi ini adalah air Zamzam, dia adalah makanan yang lezat dan obat yang mujarab." | ||||||||||||||
3. | Di waktu Muawiah bin Abi Sofyan melaksanakan haji, ketika ia minum air Zamzam ia berkata, "Air Zamzam adalah obat dan khasiatnya sesuai dengan niat orang yang meminumnya." | ||||||||||||||
4. | Ibnu Abbas ra. berkata, "Kami menjuluki air Zamzam dengan julukan Syabba'ah (yang mengenyangkan), realitanya memang menjadi penolong terbaik buat keluarga." | ||||||||||||||
5. | Dia juga berkata, "Minumlah dari minuman orang-orang yang berbakti, yaitu air Zamzam." | ||||||||||||||
6. | Dia juga berkata, "Jika Rasulullah saw. ingin memberikan hadiah kepada seseorang, beliau memberinya air Zamzam." اللهم يا مقلب القلوب ثبت قلبي على دينك, اللهم إني أسألك موجبات رحمتك, وعزائم مغفرتك, والسلامة من كل إثم, والفوز بالجنة, والنجاة من النار, اللهم إني أسألك الهدى والتقى والعفاف والغنى, اللهم أعني على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك. اللهم إني أسألك من الخير كله ما علمت منه وما لم أعلم, وأسألك الجنة وما قرب إليها من قول أو عمل, وأعوذ بك من النار وما قرب إليها من قول أو عمل. SAFA Kemudian menghadap ke arah Kakbah sambil mengucapkan, الله أكبر الله أكبر, الله أكبر كبيرا، والحمد لله كثيرا وسبحان الله العظيم وبحمده بكرة وأصيلا، لا إله إلا الله وحده، أنجر وعده، ونصر عبده، وهزم الأحزاب وحده لا إله إلا الله حقا حقا، لا إله إلا الله تعبدا ورقا، لا إله إلا الله ولا نعبد إلا إياه مخلصين له الدين. MARWAH Kemudian menghadap ke arah Kakbah sambil mengucapkan, الله أكبر الله أكبر, الله أكبر كبيرا، والحمد لله كثيرا وسبحان الله العظيم وبحمده بكرة وأصيلا، لا إله إلا الله وحده، أنجر وعده، ونصر عبده، وهزم الأحزاب وحده لا إله إلا الله حقا حقا، لا إله إلا الله تعبدا ورقا، لا إله إلا الله ولا نعبد إلا إياه مخلصين له الدين. Mencukur Rambut atau Memotongnya الحمد لله على ما هدانا، والحمد لله على ما أنعم به علينا، اللهـم هـذه ناصيتي فتقبل مني، واغفر لي ذنوبي، اللهم اغفر لي وللمحلقين والمقصرين يا واسع المغفرة آمين. Setelah selesai memotong rambut, bertakbir dan berdoa: الحمد لله الذي قضى عنا نسكنا، اللهم زدنا إيمانا ويقينا وتوفيقا وعونا، واغفر لنا ولآبائنا وأمهاتنا والمسلمين أجمعين. Doa ketika memakai ihram اللهم اجعله حجا مبرورا، لا رياء فيه، ولا سمعة Bacaan talbiah لبيك اللهم لبيكن لبيك لا شريك لك لبيك، إن الحمد والنعمة لك والملك، لا شريك لك
Jabir ra. meriwayatkan hadis tentang haji Rasulullah saw., dia berkata, "Rasulullah saw. berangkat ke Mina dengan berkendaraan, beliau salat Zuhur, Asar, Magrib dan Subuh. "
Memperbanyak membaca doa pada hari Arafah: لاإله إِلا الله وحده لا شريك له، له الملك وله الحمد وهو على كل شييء قدير Kemudian membaca ayat berikut: شهد الله أنه لا إِله إلا هو والملائكة وأولو العلم قائما بالقسط لا إِله إِلا هو العزيز الحكيم Kemudian membaca doa berikut: اللهم لك الحمد كالذي نقول، اللهم لك صلاتي ونسكي ومحياي ومماتي، وإليك مآبي، ولك تراثي، اللهم إني أعوذ بك من عذاب القبر، ووسوسة الصدر وشتات الأمر، اللهم إني أعوذ بك من شر ما يجيء به الريح، ومن شر ما يلج في الليل، وشر ما يلج في النهار، وشر بوائق الدهر Diteruskan dengan doa berikut: اللهم إنك تسمع كلامي وترى مكاني، وتعلم سري وعلانيتي، لا يخفى عليك شيئ من أمري، أنا البائس الفقير، المستغيث المستجير، الوجل المشفق المقر المعترف بذنبه، أسألك مسألة المسكين، وأبتهل إليك إبتهال المذنب الذليل، وأدعوك دعاء الخائف الضرير، من خضعت لك رقبته، وفاضت لك عبرته، وذل جسده، ورغم أنفه لك. Seterusnya membaca: لا إِله إِلا الله وحده لا شريك له، له الملك وله الحمد بيده الخير وهو على كل شيئ قدير، اللهم أجعل في قلبي نورا، وفي صدري نورا، وفي سمعي نورا، وفي بصري نورا، اللهم اشرح لي صدري، ويسر لي أمري، وأعوذ بك من وسواس الصدر وشتات الأمر، وفتنة القبر. اللهم إني أعوذ بك من شر ما يلج في الليل، وشر ما في يلج في النهار، وشر ما تهب به الرياح، ومن شر بوائق الدهر
Allah berfirman: فإذا أفضتم من عرفات فاذكروا الله عند المشعر الحرام واذكروه كما هداكم، وإن كنتم من قبله لمن الضالين Disunahkan memperbanyak talbiah di setiap tempat, ini termasuk sunah muakkad, memperbanyak membaca Alquran, memperbanyak berdoa. Disunahkan berdoa: لا إِله إِلا الله، والله أكبر إليك اللهم أرغب، وإياك أرجون، فتقبل نسكي ووفقني وارزقني فيه من الخير أكثر ما أطلب، ولا تخيبني إنك أنت الجواد الكريم اللهم إني أسألك أن ترزقني في هذا المكان جوامع الخير كله, وأن تصلح لي شأني كله وأن تصرف عني الشر كله، فإنه لا يفعل ذلك غيرك ولا يجود به إلاأنت Kemudian melontar batu kerikil sebanyak tujuh kali.
Bertalbiah sampai tiba di jumrah Aqabah. Setelah berhenti talbiah, posisikanlah Kakbah di sebelah kiri Anda dan Mina di sebelah kanan, setelah itu, menghadaplah ke Jumrah dan lontarkanlah kerikil yang telah anda siapkan satu persatu sambil bertakbir setiap lontaran.
Disunahkan ketika menyembelih hewan sembelihan haji atau hewan kurban membaca: بسم الله والله أكبر، اللهم صل على محمد وعلى آله وسلم اللهم منك وإليك، تقبل مني
Mencukur atau memotong rambut الحمد لله على ما هدانا, والحمد لله على ما أنعم به علينا, اللهـم هـذه ناصيتي فتقبل مني, واغفر لي ذنوبي, اللهم اغفر لي وللمحلقين والمقصرين يا واسع المغفرة آمين. Setelah selesai memotong rambut, bertakbir dan berdoa: الحمد لله الذي قضى عنا نسكنا, اللهم زدنا إيمانا ويقينا وتوفيقا وعونا, واغفر لنا ولآبائنا وأمهاتنا والمسلمين أجمعين.
Berangkatlah ke tempat jumrah setelah tergelincir matahari dan mulailah dari jumrah Shughra'(pertama) yang terletak dekat mesjid Khaif, lontarlah dengan tujuh kerikil satu per-satu dan baca pada setiap lontaran: الله أكبر sambil menghadap kiblat. Angkat kedua tangan dan berdoalah sepanjang surah Al Baqarah. Kemudian lontarlah jumrah Wushtha (tengah) seperti sebelumnya, dengan menghadap kiblat sambil mengangkat tangan dan berdoa. Kemudian lontarlah jumrah Aqabah dengan tujuh lontaran dengan menjadikan Baitullah sebelah kiri Anda dan Mina sebalah kanan. Keterangan Article Ini diambil dari situs www.hajj.al-islam.com |
Nasehat Pasca Haji
hamba-hamba-Nya, shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi r,
pemilik telaga dan kedudukan yang agung, demikian pula keluarga, sahabat, dan
orang-orang yang mengikuti mereka kepada jalan yang lurus, wa ba'du:
Wahai saudaraku yang telah melaksanakan haji:
Apabila para jama'ah haji telah berniat untuk pulang kembali menuju tanah
airnya, mereka akan teringat bapak, ibu, istri, anak, dan saudara, sehingga ia
membawakan hadiah untuk mereka. Barang siapa yang memiliki harta berlimpah, ia
akan membawa berbagai macam barang untuk diperdagangkan, orang yang berhaji
diperbolehkan untuk melakukan hal tersebut berdasarkan firman Allah I:
" لَیْسَ عَلَیْكُمْ جُنَاحٌ أَن تَبْتَغُوا فَضْلاً مِّن رَّبِّكُمْ فَإِذَآ أَفَضْتُم مِّنْ عَرَفَاتٍ فَاذْكُرُوا اللهَ عِندَ الْمَشْعَرِ الْحَرَام وَاذْكُرُوهُ كَمَا ھَدَاكُمْ وَإِن كُنتُم مِّن قَبْلِھِ لَمِنَ الضَّآلِّینَ "
"Tidak ada dosa bagimu mencari karunia (rezki hasil perniagaan) dari
Rabbmu. Maka apabila kamu telah bertolak dari 'Arafat, berzikirlah kepada
Allah di Masy'aril haram. Dan berzikirlah (dengan menyebut) Allah
sebagaimana yang ditunjukkan-Nya kepadamu; dan sesungguhnya kamu
sebelum itu benar-benar termasuk orang -orang yang sesat" (QS. Al-Baqarah:
198)
Imam al-Qurthubi rahimahullah berkata: [Ayat ini merupakan dalil bolehnya
melakukan bisnis bagi orang yang melaksanakan ibadah haji saat berhaji sambil
melakukan ibadah, dan sesungguhnya hal itu bukan merupakan perbuatan syirik
dan tidak pula keluar dari tuntutan keikhlasan yang dibebankan kepadanya, Ad-
Daraquthni rahimahullah meriwayatkan dalam sunannya dari Abu Umamah at-Taimi
rahimahullah: aku berkata kepada Ibnu Umar t: (Sesungguhnya aku seorang lakilaki
yang bekerja di jalur ini (berbisnis), dan orang-orang berkata: Sesungguhnya
tidak ada haji untukmu. maka Ibnu Umar t berkata: Seorang laki-laki datang kepada
Rasulullah r kemudian bertanya kepada beliau seperti apa yang engkau tanyakan,
lalu Rasulullah r terdiam sampai diturunkannya ayat:
[ لَیْسَ عَلَیْكُمْ جُنَاحٌ أَن تَبْتَغُوا فَضْلاً مِّن رَّبِّكُمْ ]
"Tidak ada dosa bagimu mencari karunia (rezki hasil perniagaan) dari
Rabbmu"
Kemudian Rasulullah r bersabda: "Sesungguhnya ada pahala haji untukmu"
2. Saudaraku yang menunaikan haji: sesungguhnya mengambil dari dunia
sekadar batas kebutuhan tidak akan mempengaruhi keikhlasan, akan tetapi
bagaimana perasaanmu saat meninggalkan tempat-tempat suci tersebut? Apakah
engkau mengetahui wahai saudaraku, bahwasanya Rasulullah r memerintahkan
kepada semua orang agar tidak meninggalkan kota Makkah sebelum melaksanakan
thawaf wada' (thawaf perpisahan)? Dari Abdullah bin Abbas t, ia berkata: [Orangorang
berpaling (meninggalkan kota Makkah) dari segenap penjuru], maka
Rasulullah r bersabda:
" لاَیَنْفِرَنَّ أَحَدٌ حَتَّى یَكُوْنَ آخِرَ عَھْدِهِ بِاْلبَیْتِ "
"Janganlah seseorang pergi (meninggalkan Makkah) sehingga mengakhiri
ibadahnya di Baitullah (thawaf wada')" HR. Muslim
Saudaraku yang menunaikan haji: seperti inilah Rasulullah r memerintah
para sahabatnya saat akan meninggalkan Baitullah yang mulia, yaitu agar mereka
melakukan thawaf perpisahan sebelum meninggalkan kota Makkah, saat itu hati dan
pandangan mata mereka telah dipenuhi keagungan Baitullah tersebut–semoga Allah
I menambah kemuliaannya-.
Dan anda wahai saudaraku: apakah yang anda rasakan saat bersiap-siap
untuk meninggalkan tempat yang suci tersebut?
Saudaraku: tidak diragukan lagi bahwa meninggalkan tempat yang suci
tersebut terasa sangat berat di hati, terutama jiwa yang ikhlas karena Allah I saat
menunaikan ibadah haji.
Kemudian wahai saudaraku yang menunaikan haji: ingatlah, pada saat
anda meninggalkan Baitullah yang agung, sesungguhnya anda tadinya berada
dalam hari-hari beribadah kepada Allah swt dan musim-musim pendekatan diri
kepada-Nya, dan betapa membahagiakannya saat-saat tersebut, akan tetapi wahai
saudaraku: apakah keta'atan akan menjadi terhenti saat anda pulang menuju tanah
airmu? Dan anda teringat akan dirimu pada saat sedang berada dihadapan Allah I,
disisi rumah-Nya yang agung, juga hari Arafah dan kehebatannya, serta hari-hari
Mina dan keagungannya.
Saudaraku: bagaimana mungkin anda dapat menggantikan kondisimu
dengan yang lain? Oleh karena itu konsistenlah dalam keta'atan, bukalah lembaran
baru dalam kehidupanmu, agar bisa mendapatkan ciri-ciri haji yang mabrur. Al-
Hasan al-Bashari rahimahullah berkata: [Haji mabrur adalah: orang yang
3. melaksanakan ibadah haji pulang dalam keadaan zuhud terhadap dunia dan senang
terhadap akhirat].
Sebagian ulama berkata: Di antara tanda haji mabrur adalah bahwa hal itu
nampak diakhirnya, jika ia pulang menjadi lebih baik dari sebelumnya, diketahuilah
bahwa ia mendapatkan haji mabrur.
Kemudian ada hal lain wahai saudaraku yang telah berhaji: pada saat anda
meninggalkan Baitullah, memohonlah kepada Allah agar ini tidak menjadi saat yang
terakhir bagimu di Baitullah, karena sesungguhnya menyambung keta'atan termasuk
dari sebab-sebab ketetapan (iman dan ibadah), sebagaimana juga bahwa
menyambung kemaksiatan termasuk dari sebab-sebab kesesatan dan
penyimpangan.
Saudaraku: istiqamah anda dalam keta'atan merupakan kunci keberuntungan
untuk hari persidangan besar, inilah Nabi kita Muhammad r pernah ditanya: [Amal
apakah yang paling dicintai oleh Allah?] Beliau menjawab: "Yang terus menerus,
sekalipun hanya sedikit" HR. Muslim
Saudaraku yang telah menunaikan haji: sesungguhnya diantara tanda
keshalihan adalah terus menerus (istiqamah) diatas keta'atan, sekalipun hanya
sedikit. Saudaraku, inilah permata tak ternilai yang aku persembahkan, yaitu:
hendaklah anda memperbanyak amal shaleh, beriltizam dan menekuninya,
janganlah menganggap remeh hal tersebut, semoga Allah I menetapkan husnul
khatimah untukmu, dan memelihara keberkahan hajimu.
Saudaraku: janganlah anda menjadi seperti orang-orang yang tidak pernah
mengingat keta'atan kecuali hanya pada musim-musim tertentu, dan apabila musim
itu telah berlalu, mereka kembali kepada kondisi sebelumnya. 'Alqamah t bertanya
kepada 'Aisyah radhiyallahu 'anha: [Wahai Ummul Mukminin, bagaimana amalan
Rasulullah r, apakah beliau r menentukan hari tertentu (untuk beribadah)?] Ia
menjawab: Tidak, ibadahnya terus menerus, siapakah diantaramu yang mampu
seperti Rasulullah r? HR. al-Bukhari
Muhammad bin al-Qasim meriwayatkan dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha:
bahwasanya apabila dia (Aisyah) mengamalkan sesuatu, ia menekuninya.
Saudaraku yang telah melaksanakan haji: anda harus sabar dalam
keta'atan ketika meneruskan perjalanan hidupmu yang baru, dan bersabarlah pula
dalam meninggalkan maksiat, karena sesungguhnya bersabar dalam melaksanakan
ibadah dan meninggalkan maksiat merupakan tingkatan sabar yang tertinggi,
4. Maimun bin Mihran rahimahullah berkata: [Sabar terbagi dua: sabar atas musibah
merupakan suatu kebaikan, dan yang lebih utama dari hal itu adalah sabar dalam
meninggalkan maksiat].
Dan janganlah anda wahai saudaraku yang melaksanakan haji, termasuk dari
orang-orang yang dikatakan oleh Ibnu al-Qayyim rahimahullah: [Orang-orang yang
tercela adalah mereka yang paling sabar dalam menuruti keinginan hawa nafsu dan
syahwat mereka, dan paling tidak sabar dalam ibadah kepada Rabb mereka, ia
memiliki kesabaran yang luar biasa dalam menuruti keinginan syetan, dan tidak
sabar untuk berkorban dalam beribadah kepada Allah I dalam perkara yang paling
ringan, ia sangat sabar dalam memikul beban yang berat untuk mengikuti hawa
nafsunya agar mendapatkan ridha musuhnya dan ia tidak sanggup menahan sabar
untuk mendapatkan ridha Rabb-nya].
Ia adalah orang yang paling sabar untuk berkorban dalam menuruti kemauan
syetan dan hawa nafsunya, dan paling tidak sabar dalam hal itu kepada Allah I, ini
adalah celaan yang paling besar, ia tidak akan mulia di sisi Allah I dan tidak berdiri
bersama orang-orang mulia saat dipanggil di hari kiamat, yang disaksikan seluruh
umat manusia, agar semua yang berkumpul mengetahui, siapakah yang paling
mulia pada hari ini dan dimana orang-orang yang bertaqwa.
Saudaraku yang telah melaksanakan haji: sesungguhnya kesudahan bagi
orang-orang yang bersabar adalah surga:
" وَالَّذِینَ صَبَرُوا ابْتِغَآءَ وَجْھِ رَبِّھِمْ وَأَقَامُوا الصَّلاَةَ وَأَنفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاھُمْ سِ را وَعَلاَنِیَةً وَیَدْرَءُون بِالْحَسَنَةِ السَّیِّئَةَ أُوْلَئِكَ لَھُمْ عُقْبَى الدَّارِ { 22 } جَنَّاتُ عَدْنٍ یَدْخُلُونَھَا وَمَن صَلَحَ مِنْ ءَابَآئِھِمْ وَأَزْوَاجِھِ مْ
وَذُرِّیَّاتِھِمْ وَالْمَلاَئِكَةُ یَدْخُلُونَ عَلَیْھِم مِّن كُلِّ بَابٍ { 23 } سَلاَمٌ عَلَیْكُم بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ "
"Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Rabbnya, mendirikan
shalat, dan menafkahkan sebagian rejeki yang Kami berikan kepada mereka,
secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan
kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik),
(22) (yaitu) surga 'Adn yang mereka masuk kedalamnya bersama-sama
dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya dan anak
cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari
semua pintu; (23) (sambil mengucapkan):"Salamun 'alaikum bima
shabartum".Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu" (QS. Ar-Ra'ad:22-
24)
Firman-Nya (Salamun 'alaikum bima shabartum), Fudhail bin 'Iyadh
rahimahullah berkata: [Mereka bersabar terhadap apa-apa yang diperintahkan
kepada mereka dan bersabar untuk meninggalkan segala yang mereka dilarang
atasnya].
5. Saudaraku: secara tabi'at jiwa ini menyukai sifat malas dan senang istirahat,
maka janganlah anda menuruti keinginannya, supaya setan tidak mendapatkan jalan
kepadamu. Al-Hasan al-Bashari rahimahullah berkata: [Apabila setan
memperhatikanmu, lalu ia melihatmu tekun dalam keta'atan kepada Allah I, maka
ia menghendaki dan menginginkanmu, tatkala ia melihatmu tekun dalam ibadah,
maka ia jemu dan menolakmu, sedangkan jika anda terkadang seperti ini dan
terkadang seperti itu, niscaya ia sangat berharap padamu].
Saudaraku yang menunaikan haji: ketika datang dari hajimu, maka
sesungguhnya masih dekat masamu dengan ibadah kepada Allah swt, sehingga
apabila anda menyambung perbuatan tersebut maka akan diharapkan adanya
kebaikan padamu, oleh karena itu bersegeralah dengan semangatmu tersebut
sebelum datangnya rasa malas dan jemu, dan apabila anda cenderung kepada rasa
malas, niscaya nafsu ammarah (yang selalu menyuruh berbuat jahat) akan
menguasaimu untuk berbuat keburukan dan anda langsung dikuasai setan,
sehingga sirnalah hajimu bersama tiupan angin, dari Huraisy bin Qais rahimahullah,
ia berkata: [Apabila engkau ingin melakukan suatu kebaikan, maka janganlah
menundanya sampai besok hari, apabila engkau mengerjakan urusan dunia, maka
perlahanlah, dan apabila engkau melaksanakan shalat, lalu setan berkata
kepadamu: (sesungguhnya engkau berbuat karena riya), maka panjangkanlah
shalatmu tersebut].
Saudaraku yang telah berhaji: bersegeralah, bersegeralah, janganlah anda
berkata: Akan saya lakukan, akan saya kerjakan, inilah Tsumamah bin Bajad as-
Salami rahimahullah berpesan kepada kaumnya: [Wahai kaumku, aku
memperingatkan kalian (dari ucapan) saya akan mengerjakan, saya akan shalat,
saya akan berpuasa].
Saudaraku yang telah berhaji: berjuanglah terhadap dirimu, dan janganlah
anda menjadi lemah, sebagaimana ketika berjuang pada hari-hari anda berada di
tempat yang suci tersebut.
" وَالَّذِینَ جَاھَدُوا فِینَا لَنَھْدِیَنَّھُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِینَ "
"Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar
akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya
Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik" (QS. Al-Ankabuut:
69)
" فَأَمَّا مَن طَغَى { 37 } وَءَاثَرَ الْحَیَاةَ الدُّنْیَا { 38 } فَإِنَّ الْجَحِیمَ ھِيَ الْمَأْوَى { 39 } وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَام رَبِّھِ وَنَھَى النَّفْسَ عَنِ الْھَوَى { 40 } فَإِنَّ الْجَنَّةَ ھِيَ الْمَأْوَى "
6."Adapun orang yang melampaui batas, (37) dan lebih mengutamakan
kehidupan dunia (38) maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya).
(39) Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Rabbnya dan
menahan diri dari keinginan hawa nafsunya (40) maka sesungguhnya
surgalah tempat tinggal(nya)" (QS. An-Nazi’aat: 37-41)
Saudaraku yang telah berhaji: hendaklah untuk tidak meninggalkan
memperbanyak berdo'a kepada Allah swt, agar Dia selalu menetapkan anda dalam
keta'atan, perbanyaklah untuk memelas dan menghadap Allah, agar Dia meluruskan
langkahmu dan anda senantiasa menjalani jalur agama-Nya yang benar. Rasulullah
saw memperbanyak do'a kepada Allah swt agar menetapkannya di atas agama-Nya,
Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha ditanya tentang do'a terbanyak yang dilakukan
oleh Nabi saw, ia menjawab: [Kebanyakan doa beliau saw “Wahai Dzat Yang
membolak-balikan hati, tetapkanlah hatiku berada diatas agama-Mu” tatkala ditanya
tentang hal itu? Beliau menjawab:
" إِنَّھُ لَیْسَ آدَمِيٌ إِ لا قَلْبُھُ بَیْنَ أُصْبُعَیْنِ مِنْ أَصَابِعِ الرَّحْمنِ، فَمَنْ شَاءَ أَقَامَ وَمَنْ شَاءَ أَزَاغَ "
“Sesungguhnya tidak ada manusia kecuali hatinya berada di antara dua jari di antara
jemari ar-Rahman, barangsiapa yang Dia kehendaki maka Dia akan menetapkannya
(diatas kebenaran), dan barangsiapa yang dikehendaki-Nya, maka Dia akan
menyesatkannya (dari jalan kebenaran)” (HR. At-Tirmidzi, Ahmad dan Ibnu Abi
Syaibah, Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah. 2091)
Dan dalam satu riwayat: Nabi saw bersabda:
" یَا مُثَبِّتَ الْقُلُوْبِ ثَبِّتْ قُلُوْبَنَا عَلَى دِیْنِكَ "
"Wahai yang menetapkan semua hati, tetapkanlah hati kami di atas agama-Mu"
(HR. Ibnu Majah: Shahih Sunan Ibnu Majah, karya al-Albani: 166).
Wahai saudaraku yang telah berhaji: apabila Nabi saw selalu meminta
kepada Rabb-nya agar menetapkannya di atas agama-Nya, dan beliau telah melihat
dari tanda-tanda Rabb sesuatu yang cukup untuk menetapkan hatinya di dalam
agama Allah swt, maka bagaimanakah dengan kita?!! Inilah anda wahai saudaraku,
berada pada zaman yang banyak sekali fitnah dan sebab-sebab penyimpangan,
pada era yang mungkin saja tidak dapat menemukan para penolong di atas
kebenaran, bahkan apabila mereka melihat anda beristiqamah diatas jalur agama,
mereka akan memperolok dan memperdengarkan kepadamu segala yang buruk,
akan tetapi orang beriman merasa yakin kalau ia berada dalam janji Rabb-nya
sehingga tidak menoleh kepadanya. Oleh karena itu anda wahai saudaraku harus
memperbanyak do'a kepada Allah swt agar menetapkan dirimu berada diatas
7. agama-Nya, jadikanlah do'amu dengan hati yang ikhlas, kenalilah kenikmatan
keta'atan dan berbahagialah dengan kedekatan kepada-Nya, janganlah anda
berdo'a seperti do'anya orang yang lalai, yang tidak memahami apa yang dia
ucapkan, karena sesungguhnya anda wahai saudaraku yang melaksanakan haji,
membutuhkan ketetapan diatas keta'atan kepada Allah swt, sehingga anda dapat
memetik buah hajimu dan merasakan keberkahannya.
Wahai saudaraku yang melaksanakan haji: ada persoalan penting yang
ingin saya sebutkan bersamaan dengan kepulangan anda menuju tanah airmu,
yaitu: janganlah anda memandang terhadap diri sendiri seperti pandangan orangorang
yang tertipu, yaitu orang-orang yang apabila mengerjakan sedikit saja
keta'atan, mereka akan menganggap diri mereka seolah-olah manusia paling mulia
dimuka bumi, akan tetapi: lihatlah kepada dirimu dengan pandangan kekurangan,
karena sesungguhnya sebanyak apapun amal shalih yang anda kerjakan, maka ia
tidak bisa digunakan untuk mensyukuri kenikmatan terkecil yang Allah anugerahkan
terhadap anda. Apabila anda ingin mengetahui tentang keadaan orang-orang shaleh
setelah mereka melaksanakan ibadah, maka renungkanlah bersama saya tentang
cerita-cerita mereka, agar anda dapat mengetahui bahwa hamba-hamba Allah swt
yang ikhlas selalu mengakui kekurangan. Inilah Abu Bakar ra setelah memangku
jabatan khalifah, ia menyampaikan pidatonya yang terkenal setelah pelantikan
dirinya: [Wahai manusia, aku telah diangkat sebagai pemimpin kalian, sedangkan
aku bukanlah yang terbaik diantara kalian...”
Al-Hasan al-Bashari rahimahullah berkata: [Bahkan, demi Allah, dia (Abu
Bakar ra) adalah yang terbaik diantara mereka, akan tetapi orang beriman selalu
mengakui kekurangan atas dirinya sendiri].
Muhammad bin ‘Atha menceritakan kepada kita: [Aku sedang duduk bersama
Abu Bakar ra, lalu ia melihat seekor burung, kemudian berkata: [Alangkah
beruntungnya engkau wahai burung, engkau makan dari pohon ini, kemudian
engkau mengeluarkannya (buang air), kemudian engkau tidak menjadi sesuatu,
tidak ada hisab atasmu, aku ingin menjadi sepertimu]. Aku berkata kepadanya:
[Apakah anda mengatakan hal seperti ini, sedangkan anda adalah orang terdekat
dengan Rasulullah saw?!!].
Inilah al-Faruq Umar bin Khaththab ra berkata: [Jikalau penyeru berseru dihari
kiamat: (Wahai sekalian manusia, masuklah ke dalam surga kecuali satu orang),
niscaya aku menduga bahwa satu orang itu adalah aku].
8. Wahai saudaraku yang melaksanakan haji: inilah Rasulullah saw
mengajarkan kepada kita bagaimana cara untuk beribadah kepada Allah swt, Beliau
beribadah di malam hari hingga bengkak kedua kakinya, apabila mereka bertanya
akan hal tersebut, beliau akan menjawab:
" أَفَلَا أَكُوْنُ عَبْدًا شَكُوْرًا "
"Apakah aku tidak boleh untuk menjadi hamba yang sangat bersyukur?" HR. Al-
Bukhari
Dan Nabi saw bersabda:
" وَاللهِ إِنِّي لَأَسْتَغْفِرُ الله وَأَتُوْبُ إِلَیْھِ فِى الْیَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِیْنَ مَرَّةً "
“Demi Allah, sesungguhnya aku meminta ampun dan bertaubat kepada Allah swt
dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali" HR. al-Bukhari
Bagaimana pendapatmu wahai saudaraku, apabila Rasulullah saw yang
padahal Allah swt telah mengampuni dosanya yang terdahulu dan yang akan
datang, sedangkan beliau beribadah kepada Rabb-nya dengan cara seperti ini,
pantaskah bagi seseorang setelahnya untuk mengatakan: Aku telah beribadah
kepada Allah swt dengan sebenarnya?!!
Wahai saudaraku: tekanlah nafsumu dengan sebenarnya niscaya ia menjadi
lurus untukmu, dan apabila anda memandang kepadanya dengan pandangan
sempurna, niscaya ia akan menjadikanmu lalai sehingga kekurangan dalam
menunaikan kewajiban akan memasukimu.
Kemudian wahai saudaraku yang telah berhaji: aku akan menunjukkan
kepadamu obat mujarab untuk mengobati penyakit malas dalam melaksanakan
rutinitas keta'atan, apabila anda mengambilnya niscaya ia akan memberikan
pengaruh yang mengagumkan. Tahukah anda obat apakah itu? Sesungguhnya ia
adalah kematian, ingatlah wahai saudaraku, sesungguhnya anda akan berangkat
meninggalkan dunia ini menuju suatu negeri yang akan dibalas padanya orangorang
yang berbuat baik dan yang berbuat jahat, apabila anda menginginkan untuk
terus merasakan berkah hajimu, maka ingatkanlah dirimu dengan kematian, karena
sesungguhnya ia pada saat itu akan segera untuk melaksanakan amal shalih dan
giat dalam beribadah kepada Allah swt, inilah Nabi saw mengajarkan kepada
Abdullah bin Umar ra tentang obat yang mengagumkan ini, beliau memegang
bahunya dan bersabda kepadanya:
كُنْ فِي الدُّنْیَا كَأَنَّكَ غَرِیْبٌ أَوْ عَاِبرُ سَبِیْلٍ "
9.“Jadikanlah dirimu di dunia ini bagaikan orang asing atau yang sedang menyebrang
jalan”
lalu Ibnu Umar ra berkata: [Apabila engkau berada di sore hari, maka janganlah
menunggu hingga pagi, dan apabila engkau berada di pagi hari maka janganlah
engkau menunggu hingga sore, ambilah kesempatan sehatmu untuk saat sakitmu,
dan ambilah kesempatan hidupmu untuk saat matimu]. HR. al-Bukhari
Iman an-Nawawi rahimahullah berkata: [Pengertian hadits tersebut adalah:
janganlah engkau cenderung kepada dunia, dan janganlah engkau jadikan dunia
sebagai tanah airmu, janganlah engkau berbicara kepada dirimu untuk dapat hidup
kekal padanya, dan janganlah engkau bergantung darinya dengan apa-apa yang
tidak dilakukan oleh orang asing (pengelana) yang tidak bergantung kepada selain
tanah airnya].
Saudaraku: Hasan al-Bashari rahimahullah berkata: [Bersegerah,
bersegeralah, sesungguhnya itulah napasmu, jika telah dihisab niscaya ia akan
terputus darimu amal ibadahmu yang dengannya kamu mendekatkan diri kepada
Allah swt, semoga Allah swt memberikan rahmat-Nya kepada seseorang yang
merenungkan dirinya dan menangisi dosanya, kemudian ia membaca firman Allah
swt:
" إِنَّمَا نَعُدُّ لَھُمْ عَ دا "
"karena sesungguhnya Kami hanya menghitung datangnya (hari siksaan)
untuk mereka dengan perhitungan yang teliti" (QS. Maryam: 84), Kemudian ia
menangis dan berkata: [Saudaraku, hitungan: keluarnya ruhmu, hitungan terakhir:
engkau berpisah dengan keluargamu, hitungan terakhir: masuknya engkau ke dalam
kuburmu].
Saudaraku yang telah melaksanakan haji: Inilah Umar bin Abdul Aziz
rahimahullah berkata: [Kematian ini menahan penduduk dunia dari kenikmatan dunia
dan perhiasaannya yang mereka nikmati, sehingga tatkala mereka dalam keadaan
seperti itu kematian datang menjemputnya, maka celaka dan merugilah orang yang
tidak takut mati dan tidak mengingatnya di saat senang sehingga dapat memberikan
kebaikan yang akan didapatinya setelah ia meninggalkan dunia dan para
penghuninya]. Kemudian ia (Umar bin Abdul Aziz) dikalahkan oleh tangisnya dan
berdiri.
Saudara-saudaraku, sampai kapankah anda akan menunda amal, merasa
tamak dalam mencapai angan-angan, tertipu oleh kesempatan serta melupakan
serangan kematian? Ketahuilah bahwa apa saja yang anda lahirkan adalah untuk
10. tanah, apapun yang anda bangun adalah untuk kehancuran, apa saja yang anda
kumpulkan adalah untuk kesirnaan, dan apapun yang anda perbuatan akan tetap
tersimpan dalam kitab catatan amal hingga hari penghitungan.
Saudaraku yang telah melaksanakan haji: aku telah memaparkan
kepadamu apa yang tersimpan dalam sanubariku, dan aku telah memberikan
kepadamu hadiah yang berharga ini, maka renungkanlah ia, kemudian aku
memohon kepada Allah swt agar menetapkan aku dan juga anda diatas agama-Nya
yang benar, serta memberikan kepadaku dan juga anda kebahagiaan di dunia dan
akhirat.